Quality Questions To Quality Answers
Untuk point pertama, mungkin tidak perlu dijabarkan lebih lanjut karena kita sudah sering mendengar hal ini, dan untuk point kedua, mungkin hal ini layak direnungkan sejenak, seringkali kita bertanya (pada diri sendiri) hal-hal yang tidak produktif dan bersifat negatif, padahal, kita hanya akan mendapatkan jawaban dan solusi yang berkualitas bila kita bertanya mengenai hal yang positif dan berkualitas pula. Selain alat berpikir, otak kita juga merupakan bank data yang berisikan gudang solusi dan berbagai kebijaksanaan yang dapat diakses dengan mengajukan pertanyaan. Berikut ini contoh pola pemikiran yang berupa pertanyaan pada diri sendiri yang tidak berkualitas:
"waduh, bagaimana kalau saya gagal pada proyek ini ya...?"
"apa jadinya kalau si dia meninggalkan saya karena orang lain?"
"bagaimana mungkin saya bisa mengganti seluruh kerugian yang terjadi..?"
"sampai kapan saya harus berkutat pada permasalahan seberat ini..?"
"kenapa saya yang harus mengalami semua kejadian buruk ini...?
Bayangkan jawaban apa yang dihasilkan, pastinya tak lebih dari kebingungan dan kegelisahan semata tanpa solusi yang jelas. Coba bandingkan dengan pertanyaan positif seperti di bawah ini:
"Bagaimana cara untuk melipatgandakan omzet penjualan bulan ini ya?"
"Langkah apa yang harus dilakukan untuk meningkatkan kinerja karyawan saya"
"Bagaimana saya dapat menyelesaikan masalah ini dengan cepat?"
"Apa yang bisa dilakukan hari ini agar berbagai tugas bisa cepat rampung?"
"Hikmah apa ya yang bisa saya pelajari dari kegagalan tugas yang lalu?"
"Apa yang perlu saya perbaiki agar kesalahan tempo hari tidak terulang?"
Demikianlah contohnya. Pasti Anda dapat merasakan perbedaan keduanya. Apakah ada hubungan antara kedua kalimat pada quotes yang disampaikan di atas sebelumnya? Hubungannya yaitu biasanya pada sebuah peristiwa kegagalan, akan memicu seseorang untuk bertanya-tanya pada dirinya sendiri, disinilah kualitas pertanyaan akan menentukan apakah seseorang dapat mendapatkan solusi yang baik ataupun malah lebih lebih terpuruk karena pertanyaan pada diri sendiri yang tak berkualitas.
Bagaimana menurut Anda...
Via : http://www.foldersoal.com
Big looses usually will disclose paths to Big success,Quality questions will resulting in Quality answers.
Kegagalan besar biasanya membuka jalan ke arah kesuksesan besar, Pertanyaan berkualitas akan menghasilkan jawaban berkualitas.
"waduh, bagaimana kalau saya gagal pada proyek ini ya...?"
"apa jadinya kalau si dia meninggalkan saya karena orang lain?"
"bagaimana mungkin saya bisa mengganti seluruh kerugian yang terjadi..?"
"sampai kapan saya harus berkutat pada permasalahan seberat ini..?"
"kenapa saya yang harus mengalami semua kejadian buruk ini...?
Bayangkan jawaban apa yang dihasilkan, pastinya tak lebih dari kebingungan dan kegelisahan semata tanpa solusi yang jelas. Coba bandingkan dengan pertanyaan positif seperti di bawah ini:
"Bagaimana cara untuk melipatgandakan omzet penjualan bulan ini ya?"
"Langkah apa yang harus dilakukan untuk meningkatkan kinerja karyawan saya"
"Bagaimana saya dapat menyelesaikan masalah ini dengan cepat?"
"Apa yang bisa dilakukan hari ini agar berbagai tugas bisa cepat rampung?"
"Hikmah apa ya yang bisa saya pelajari dari kegagalan tugas yang lalu?"
"Apa yang perlu saya perbaiki agar kesalahan tempo hari tidak terulang?"
Demikianlah contohnya. Pasti Anda dapat merasakan perbedaan keduanya. Apakah ada hubungan antara kedua kalimat pada quotes yang disampaikan di atas sebelumnya? Hubungannya yaitu biasanya pada sebuah peristiwa kegagalan, akan memicu seseorang untuk bertanya-tanya pada dirinya sendiri, disinilah kualitas pertanyaan akan menentukan apakah seseorang dapat mendapatkan solusi yang baik ataupun malah lebih lebih terpuruk karena pertanyaan pada diri sendiri yang tak berkualitas.
Bagaimana menurut Anda...
Via : http://www.foldersoal.com
0 Response to "Quality Questions To Quality Answers"
Post a Comment